DAFTAR ISI
Tidak sedikit orang tua yang memberikan kebebasan anak bermain ponsel. Terlebih ketika orang tua sedang capek atau sedang banyak pekerjaan. Alih – alih mengajak sang buah hati bermain, malah memberikan gawai kepadanya.
Cara tersebut memang cukup instan dan efektif dalam mengalihkan perhatian si kecil, mengingat mereka sangat tertarik dengan audio visual. Sang anak senang, orang tua juga senang karena bisa bersantai dan mengistirahatkan diri.
Rentang intensitas penggunaan ponselnya juga cukup beragam, mulai dari satu jam sehari. Untuk usia sekitar 12 tahun, ponsel tidak lagi dapat dipisahkan darinya. Biasanya digunakan untuk menonton youtube atau bermain game daring kesukaannya.
Kondisi demikian ternyata memberikan kontribusi terhadap kenaikan angka kecanduan gawai. Anaknya akan sulit dipisahkan dengan ponselnya serta potensi keterampilan bersosialisasinya juga berkurang. Mengingat waktunya habis untuk bermain ponselnya.
Anak Bermain Ponsel Berpotensi Mengganggu Perkembangannya
Bagaimana seseorang berkembang ketika dewasa, tentunya ditentukan oleh masa kanak – kanaknya. Pada masa tersebut, seseorang akan dilatih baik fisik, emosi, dan kecerdasannya. Karena masa – masa itu masih memiliki plastisitas otak.
Plastisitas otak merupakan sebuah gagasan atau konsep yang menyatakan bahwa otak bersifat elastis. Ia dapat dibentuk atau dilatih, mampu memunculkan keterampilan atau kemampuan tertentu apabila dilatih dengan tepat dan disiplin.
Untuk melatihnya, perlu adanya stimulus – stimulus, sehingga sinyal – sinyal elektrik dalam otaknya mampu bergerak dengan cepat dan mengaktifkan berbagai komponen – komponen otak lainnya. ada berbagai macam stimulus yang dapat diberikan.
Di antaranya adalah bermain, membaca, menggambar, belajar, menyelesaikan puzzle, dan berbagai kegiatan psikomotor lainnya. Semakin banyaknya stimulus yang diberikan, akan mempercepat perkembangan otak dan kecerdasannya.
Selain secara fisik, juga terdapat potensi perkembangan secara psikologis. Seperti mulai terbentuknya emosi, empati, dan kepedulian terhadap sesama. Untuk mengembangkan potensi tersebut diperlukan intensitas interaksi yang cukup.
Anak bermain ponsel secara berlebihan dapat mengganggu potensi tumbuh kembang otaknya dan kematangan emosionalnya. Kurangnya aktivitas fisik dapat menghambat otot dan motoriknya, seperti mudah lelah, berat badan naik, dan sebagainya.
Ditambah lagi, menghabiskan waktu satu jam akan mengurangi satu jam dari waktunya untuk bermain dengan temannya. Dampaknya adalah ia akan kesulitan menempatkan diri dalam interaksi sosialnya, terlalu egois atau terlalu takut.
Pada suatu titik, anak akan menjadi manja dan akan menggunakan segala cara dalam mendapatkan keinginannya. Kurangnya kepekaan sosial terkadang mampu menyinggung dan mengganggu orang – orang di sekitarnya dan dia tidak peduli.
Dampak Positif dan Negatif Anak Bermain Ponsel
Teknologi seperti mata pisau, mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai alat yang menghasilkan kebaikan atau malah melukai. Memang ketika si kecil terlalu lama bermain gawai, akan menghambat pertumbuhannya.
Namun apabila mampu didampingi atau dibimbing, tentunya bermain gawai akan memberinya banyak manfaat bagi pertumbuhannya. Tidak hanya melek teknologi saja, tetapi mampu mengoptimalkan potensi kecerdasannya. Berikut beberapa dampak ponsel bagi anak.
- Melatih Sensorik si Kecil
Adanya beragam warna, bentuk, dan gambar pada gawai membuat si kecil lebih peka dan terlatih visual libarynya. Kepekaan tersebut akan melatih otak kanannya, yang mengatur tentang seni, dan kreativitasnya.
- Melatih kemampuan kognitif
Berbagai permainan menuntut anak untuk berpikir, menemukan sumber masalah, mencari penyelesaiannya, dan memprediksi kelanjutannya. Kegiatan tersebut melatih otak kiri dan mengembangkan daya nalarnya.
- Menstimulus Kreativitas si Kecil
Kegiatan anak bermain ponsel juga membuatnya mengenal berbagai kreasi – kreasi unik dari internet. Banyaknya informasi tersebut akan memberikan inspirasi bagi si kecil. Dengan pendampingan, inspirasi tersebut bisa diwujudkan dalam kreativitas.
- Sulit Berkonsentrasi pada Aktivitas Utamanya
Dampak negatif dari terlalu seringnya menggunakan gawai adalah menurunnya konsentrasi. Adanya berbagai informasi dan isi secara cepat membiasakan si Kecil untuk berpindah – pindah atensi. Akibatnya sering aktivitas utamanya ditinggalkan.
- Mengalami Gangguan Kesehatan
Permasalahan kesehatan tentunya sudah tidak asing lagi, penggunaan ponsel berlebihan mampu menyebabkan kelelahan pada mata. Beberapa sendi juga akan nyeri karena kurang digunakan untuk beraktivitas dengan baik.
- Mengalami hambatan Komunikasi
Permainan di ponsel banyak yang mengandalkan keterampilan individu, sehingga potensi untuk berinteraksi dengan orang lain berkurang. Akibatnya anak akan minder ketika harus berkenalan atau menjalin komunikasi dengan rekannya.
Tips Mengoptimalkan Waktu Anak Bermain Ponsel
Meskipun memiliki sisi negatif, menggunakan ponsel juga memberikan manfaat bagi tumbuh kembang si Kecil. Namun persyaratannya adalah dengan mengarahkan, membimbing, dan mendampingi penggunaan ponselnya.
Hal tersebut perlu karena anak masih belum mengenal dengan baik mana yang positif dan mana negatif. Perilakunya masih didasarkan pada emosional, apabila memberikan kesenangan akan dilakukan dan apabila menimbulkan kesusahan akan ditinggalkannya.
Selain pembatasan waktu bermain ponselnya, demi memberikan kesempatan si Buah hati untuk bermain dengan temannya, juga terdapat cara lain agar perkembangannya tidak terganggu. Yaitu dengan mengajaknya mengeksplorasi gawai ketika ia memakai ponsel.
- Menunjukkan beragam fitur pada ponsel
Si kecil terkadang mengetahui cara menggunakan beberapa aplikasi ponsel saja, seperti youtube atau permainan kesayangannya. Cobalah untuk mengenalkan fitur lainnya, seperti foto. Ini juga bisa menggali bakat si kecil.
Ajarkanlah beberapa trik fotografi sederhana, seperti memotret benda – benda atau merekam suatu peristiwa. Berikanlah dia lahan untuk mencoba fiturnya, dengan demikian akan melatih motorik, sensorik, dan spasial si kecil.
- Mengenalkan permainan edukatif
Untuk mengoptimalkan waktu anak bermain ponsel, bisa dikenalkan dengan permainan edukatif. Sekarang ada banyak sekali pengembang yang fokus pada perkembangan serta pendidikan anak. Salah satunya melalui permainan.
Beberapa permainan sederhana seperti mengenal berbagai bahasa atau operasi dasar matematika. Melaluinya si kecil tidak akan sedang merasa belajar atau tertekan, akan tetapi juga menikmati proses dan kreatif menemukan solusi permasalahannya.
- Mengajak anak untuk menghubungi teman atau kerabat
Keseimbangan keterampilan berkomunikasi juga dapat dilatih melalui gawai. Salah satunya memanfaatkan teknologi seperti telepon atau video call. Bisa menghubungi teman dekat si kecil atau kerabat – kerabat dekatnya.
Tip Mengawasi Anak Bermain Ponsel
Terkadang meskipun sudah memberikan kesempatan si kecil untuk menggunakan gawai, tetapi muncul juga kekhawatiran terhadapnya. Khawatir apabila mengakses suatu hal yang berbahaya, seperti mengandung kekerasan atau adegan dewasa.
Pengawasan perlu dilakukan, namun tentu saja tidak dapat selalu mengawasi selama 24 jam. Salah satu cara mengawasinya adalah memanfaatkan fitur “safe-search” atau memasangkan aplikasi khusus anak yang terintegrasi dengan akun orang tua.
Mintalah akses akun email atau sosial medianya, dengan demikian kamu dapat mengontrol setiap postingan, interaksi, atau pencarian sang anak. Apabila kamu memiliki email yang aktif di HPnya, aktivitasnya dapat dipantau melalui google.
Apabila mendapati sang buah hati ternyata mengakses sesuatu yang membuat orang tua marah, alangkah baiknya tidak langsung memarahinya. Cobalah memahami dia terlebih dahulu dan berikan edukasi secara perlahan.
Memarahi memiliki dua dampak, pertama anak menjadi penakut atau kedua menjadi berontak. Memberikan edukasi, penjelasan dengan baik, mendengarkannya bercerita bisa meminimalisir potensi tersebut.
Gawai bagai pisau bermata dua, dapat memberikan dampak positif maupun negatif sekaligus. Orang tua berperan besar dalam mengawasi kegiatan anak bermain ponsel, sehingga tidak berlebihan dan seimbang dalam menumbuhkan kreativitasnya.